Sistem Gerak pada Manusia
A.PENGERTIAN SISTEM GERAK PADA
MANUSIA
Ialah sistem dalam tubuh yang terdiri dari persendian,
otot dan tulang-tulang yang bergabung membentuk rangka dan berguna untuk
memberikan betuk tubuh, memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas, seperti
berlari, berjalan, menari.
Komponen sistem gerak dalam tubuh manusia
1. Rangka (Tulang)
Rangka atau tulang pada tubuh
manusia termasuk salah satu alat gerak pasif karena tulang baru akan bergerak
bila digerakkan oleh otot. Sedangkan unsur pembentuk tulang pada manusia adalah
unsur kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kalogen. Fungsi sistem
gerak adalah mendukung tubuh manusia untuk bergerak. Sehingga manusia dapat
melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari, menari dan lain-lain.
Fungsi Rangka
a) Penegak tubuh
Rangka berfungsi untuk menguatkan dan menegakan tubuh. Rangka badan dan rangka anggota gerak seperti kaki membuat kita dapat berjalan dan berdiri tegak.
Rangka berfungsi untuk menguatkan dan menegakan tubuh. Rangka badan dan rangka anggota gerak seperti kaki membuat kita dapat berjalan dan berdiri tegak.
b) Pembentuk
tubuh
Rangka berfungsi untuk menentukan bentuk tubuh. Rangka tubuh membuat tubuh kita berbentuk. Pertumbuhan tulang pembentuk rangka bahkan bisa menjadi ciri fisik dari seseorang, seperti misalnya ada orang bertubuh tinggi atau bertubuh pendek, bertulang besar atau bertulang kecil, berkaki panjang atau berkaki pendek. Dengan adanya Rangka seseorang dapat dibedakan berdasarkan bentuk tubuhnya.
Rangka berfungsi untuk menentukan bentuk tubuh. Rangka tubuh membuat tubuh kita berbentuk. Pertumbuhan tulang pembentuk rangka bahkan bisa menjadi ciri fisik dari seseorang, seperti misalnya ada orang bertubuh tinggi atau bertubuh pendek, bertulang besar atau bertulang kecil, berkaki panjang atau berkaki pendek. Dengan adanya Rangka seseorang dapat dibedakan berdasarkan bentuk tubuhnya.
c) Tempat
Melekatnya otot
Rangka berfungsi sebagai tempat melekatnya otot. Seperti sebatang pohon yang digunakan oleh tanaman menjalar sebagai tempat bertumpuhnya. Begitulah fungsi rangka bagi otot. Untuk dapat berfungsi dengan baik, otot harus melekat pada rangka. Fungsi otot adalah mengerakan rangka, sedang fungsi rangka adalah sebagai tempat melekatnya otot. Dengan begitu dalam sistim mobilisasi, rangka dan otot bekerja sama melakukan suatu gerakan. Misalnya gerakan lengan dipengaruhi oleh kontaksi otot bisep dan trisep yang melekat pada tulang lengan atas.
Rangka berfungsi sebagai tempat melekatnya otot. Seperti sebatang pohon yang digunakan oleh tanaman menjalar sebagai tempat bertumpuhnya. Begitulah fungsi rangka bagi otot. Untuk dapat berfungsi dengan baik, otot harus melekat pada rangka. Fungsi otot adalah mengerakan rangka, sedang fungsi rangka adalah sebagai tempat melekatnya otot. Dengan begitu dalam sistim mobilisasi, rangka dan otot bekerja sama melakukan suatu gerakan. Misalnya gerakan lengan dipengaruhi oleh kontaksi otot bisep dan trisep yang melekat pada tulang lengan atas.
d) Pelindung
Organ lunak dan vital
Rangka berfungsi untuk melindungi bagian tubuh yang penting. Rangka terbentuk dari tulang yang keras dan solid. Bentuknya yang keras ternyata berfungsi untuk melindungi bagian dalam tubuh yang cukup rapuh.
Rangka berfungsi untuk melindungi bagian tubuh yang penting. Rangka terbentuk dari tulang yang keras dan solid. Bentuknya yang keras ternyata berfungsi untuk melindungi bagian dalam tubuh yang cukup rapuh.
e) Tempat
untuk produksi sel darah merah
g) Alat
gerak pasif karena digerakkan oleh otot
h) Tempat
menyimpan cadangan mineral seperti kalsium, fosfat dan cadangan lemak
Pembagian Tulang
Berdasarkan Jaringan Penyusunnya
Berdasarkan jaringan penyusunnya,
tulang dibagi menjadi 2 yaitu tulang rawan dan tulang keras.
- Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan terdiri dari sel-sel tulang rawan (kondrosit), serabut kolagen, dan matriks. - Tulang Keras (Osteon)
Tersusun dari sel tulang (osteosit) dan matriksnya mengandung kalsium dan fosfat sehingga bersifat keras.
Pembagian tulang
Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, tulang
dibedakan menjadi 3 yaitu tulang pipih, tulang pendek, dan tulang pipa.
a. Tulang Pipih, contohnya tulang
tengkorak, tulang belikat, dan tulang rusuk.
b. Tulang Pendek, contohnya
tulang pangkal lengan, tulang pangkal kaki, ruas jari, dan ruas tulang
belakang.
c. Tulang Pipa, contohnya yaitu
tulang hasta, pengumpil, betis, dan tulang kering.
2. Sendi
Sendi
adalah struktur khusus pada tubuh yang berfungsi sebagai penggerak
hubungan antartulang. Jadi, sendi adalah daerah tempat dua tulang menyatu. Untuk
diketahui, tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat.
Hubungan antartulang itu selanjutnya disebut denganartikulasi. Agar artikulasi dapat bergerak, maka diperlukan
sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago di daerah sendi. Kartilago
akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi jaringan ikat. Kemudian kedua
ujung kartilago membentuk sel-sel tulang,
keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membran sinovial) yang liat dan
menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut cairan sinovial.
jenis-jenis sendi
berdasarkan arah geraknya dikelompokkan menjadi:
berdasarkan arah geraknya dikelompokkan menjadi:
- Sendi engsel: Sendi engsel adalah hubungan dua sendi yang hanya dapat digerakkan dalam satu arah. Contoh: lutut dan siku.
- Sendi pelana: sendi pelana adalah hubungan dua sendi yang dapat digerakkan dalam dua arah. Contoh: ruas telapak tangan.
- Sendi peluru: sendi peluru adalah hubungan dua sendi yang salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain. Contoh: pada tulang paha dan tulang bahu.
- Sendi putar: sendi putar adalah hubungan dua sendi yang salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain. Contoh: pada tulang atlas dan tulang pemutar.
- Sendi gulung: gerakannya ke samping dan maju mundur tetapi tidak mengitari poros, contohnya sendi antara tulang telapak tangan dengan pengumpil.
- Sendi kaku: gerakannya menggeser, contohnya sendi pada telapak tangan dan kaki.
Jenis-jenis sendi
berdasarkan struktur, pergerakan, dan arah geraknya. Berdasarkan strukturnya, jenis sendi terbagi menjadi:
berdasarkan struktur, pergerakan, dan arah geraknya. Berdasarkan strukturnya, jenis sendi terbagi menjadi:
- Sendi fibrosa: sendi fibrosa adalah sendi yang terdiri dari serat-serat kolagen. Sendi ini biasanya terikat, misalnya sutura tulang tengkorak. Kadang sendi ini dapat sedikit bergerak.
- Sendi Kartilaginosa: sendi kartilaginosa adalah sendi yang terdiri dari lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat yang tertanam kedalam kartilago. Misalnya, antara korpus vertebrata dan simfisis pubis. Sendi ini memungkinkan gerakan sedikit bebas.
- Sendi Sinovial: sendi sinovial adalah jenis sendi yang paling umum, yang memungkinkan gerakan yang bebas (misalnya, bahu, lutut, siku, pergelangan tangan, dll) tetapi beberapa sendi sinovial secara relatif tidak bergerak (misalnya; sendi sakroliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul fibrosa dibatasi dengan membran sinovial tipis.
Jenis-jenis sendi
berdasarkan pergerakannya, dapat dikelompokkan menjadi:
berdasarkan pergerakannya, dapat dikelompokkan menjadi:
- Sinartosis: sinartosis adalah persendian yang tidak memungkinkan terjadinya gerakan. Pada sendi ini, tulang-tulangnya dipersatukan oleh serabut jaringan ikat atau tulang rawan hialin.
- Amfiartrosis: amfiartrosis adalah persendian tulang dengan gerakan yang sangat terbatas. Contoh amfiartrosis adalah hubungan antartulang rusuk dan tulang dada.
- Diartosis: diartosis adalah sendi yang menyebabkan gerakan bebas dan biasanya terjadi pada tulang-tulang panjang dan memiliki mobilitas cukuk besar. Ujung-ujung tulang biasanya tertutupi oleh tulang rawan.
Fungsi sendi pada tulang diantaranya adalah :
- Menghubungkan tulang yang satu dengan yang lainnya.
- Membuat tulang yang bersatu tersebut dapat digerakkan.
- Membuat tubuh leluasa untuk bergerak.
2.Otot
Otot merupakan jaringan yang
terdapat di dalam tubuh manusia yang fungsinya adalah sebagai alat gerak aktif
untuk membantu tulang agar bisa bergerak. Tanpa adanya otot, tubuh manusia
tidak akan bisa bergerak karena ototlah yang bisa membuat tulang bergerak.
Jenis-jenis Otot
berdasarkan jenisnya, otot dibedakan menjadi 3, yaitu:
berdasarkan jenisnya, otot dibedakan menjadi 3, yaitu:
- Otot Polos
merupakan jaringan yang terbentuk oleh sel-sel otot yang bentuknya seperti gelondong dimana dibagian ujungnya cenderung meruncing. - Otot Jantung
Otot yang terletak pada dinding jantung. - Otot Lurik
biasa disebut juga sebagai otot rangka karena otot ini biasanya melekat pada rangka. disebut lurik karena bila dilihat dengan menggunakan mikroskop akan tampak terlihat garis gelap terang pada serabut otot ini.
Gerak dan Kerja Otot
Otot bergerak secara kontraksi dan relaksasi. Ketika otot berkontraksi maka ukurannya akan memendek menjadi keras dan akan membentuk gelembung pada bagian tengah. dengan adanya kontraksi pada otot maka tulang akan tertarik. untuk mengembalikan tulang tersebut pada posisi awal maka dibutuhkan relaksasi. artinya harus ada otot lain yang berkontraksi agar bisa menarik tulang itu kembali ke posisi awal. jadi untuk bisa menggerakan tulang setidaknya dibutuhkan kerjasama dari dua macam otot dengan cara kerja yang berbeda.
Otot bergerak secara kontraksi dan relaksasi. Ketika otot berkontraksi maka ukurannya akan memendek menjadi keras dan akan membentuk gelembung pada bagian tengah. dengan adanya kontraksi pada otot maka tulang akan tertarik. untuk mengembalikan tulang tersebut pada posisi awal maka dibutuhkan relaksasi. artinya harus ada otot lain yang berkontraksi agar bisa menarik tulang itu kembali ke posisi awal. jadi untuk bisa menggerakan tulang setidaknya dibutuhkan kerjasama dari dua macam otot dengan cara kerja yang berbeda.
Dengan berdasarkan kepada cara
kerjanya, maka otot dapat dibedakan menjadi :
- Gerak Sinergis
Merupakan gerak selaras dari dua otot atau lebih. Pada gerak sinergis, otot-otot tersebut akan berkontraksi dan berelaksasi secara bersamaan. contohnya adalah gerakan pada otot punggung dan leher. - Gerak Antagonis
Gerak berlawanan antara dua atau lebih otot untuk menggerakan pada suatu bagian tubuh. contohnya adalah ketika lengan bawah terangkat maka otot bisep akan berelaksasi sementara otot trisep melakukan relaksasi.
Kelainan pada Otot
Berikut adalah beberapa cntoh kelainan yang dapat terjadi pada otot manusia:
Berikut adalah beberapa cntoh kelainan yang dapat terjadi pada otot manusia:
- Tetanus
Kelainan pada otot yang disebabkan oleh infeksi bakteri sehingga kondisi otot terus menegang. - Atrofi
Kondisi otot yang mengecil biasanya beriringan dengan adanya infeksi virus polio, karena tidak digerakkan maka otot akan menyusut dan mengecil. - Kram
Kejang otot dikarenakan aktifitas otot berlebih. biasanya terjadi pada atlit olahraga. - Terkilir
Kelainan otot karena terjadinya kesalahan pada gerak otot sinergis yang bekerja justru berlawanan arah.
jangan lupa kunjungi sumbernya disini, disini & disini
Sistem Gerak pada Manusia
Reviewed by Renaldi
on
Selasa, Januari 03, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: